- MTs Asih Putera
- 2023-02-10 21:00:00
- Artikel
Membentuk Kepribadian Siswa Melalui Tanazuh
Penulis: Handika Yogaskara, S.Pd.
Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan sekolah untuk mempertahankan motivasi dan semangat siswanya dalam belajar. Salah satunya dengan melaksanakan tanazuh atau karyawisata (study tour). Hal ini juga dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Asih Putera dengan mengadakan tanazuh ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa, (30/01/2023).
Selama
empat hari sebanyak 203 siswa dan 22 guru pendamping mengunjungi tempat-tempat
menarik di beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini
merupakan salah satu program
unggulan tahunan yang selalu dilaksanakan oleh MTs Asih Putera. Beberapa
tempat yang dikunjungi pada program tanazuh
tahun ini diantaranya Pantai Sadranan, HeHa Skyview, Malioboro, Lava Tour
Merapi, dan Karst Tubing Sedayu.
Antusiasme
siswa terlihat sejak hari pertama program tanazuh
bergulir. Diawali dengan kegiatan apel pemberangkatan di Pusdik Armed
Kodiklat TNI AD, Cimahi. Tepat pukul 14.30 WIB rombongan MTs Asih Putera bertolak
menuju destinasi pertama, yaitu Pantai Sadranan, Kabupaten Gunungkidul.
Menjelang fajar, sekitar 25 km dari tempat tujuan, rombongan singgah di masjid Al
Falah, Kecamatan Wonosari untuk melaksanakan salat subuh berjamaah. Rasa kantuk
dan dinginnya udara pagi tak menyurutkan langkah kaki siswa untuk memenuhi salah
satu kewajiban sebagai seorang muslim. Satu jam kemudian rombongan tiba di
Pantai Sadranan. Debur ombak dan pasir putih menyambut riuhnya siswa yang
berlarian ke arah bibir pantai. Ber-snorkling,
menjajal kano, mencari spot foto,
atau sekadar bercengkerama dengan teman dan menikmati indahnya laut menjadi
beberapa aktivitas yang mereka lakukan. Selang beberapa jam rombongan tiba di
destinasi kedua, yakni HeHa Skyview. Lanskap kota Yogyakarta yang luar biasa
dan eloknya perbukitan Gunungkidul memanjakan ratusan pasang mata yang baru
saja tiba. Menikmati dan mengabadikan keindahan bentangan alam dari atas dek
menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan bagi setiap peserta tanazuh ketika berada di sana. Hari
kedua ditutup dengan mengajak siswa berpesiar di Jalan Malioboro. Menyelami
suasana malam hari dan berburu oleh-oleh di kawasan wisata legendaris Kota
Yogyakarta yang sarat akan sejarah.
Berbeda
dengan hari-hari sebelumnya, hari ketiga
tanazuh diisi dengan berbagai aktivitas outdoor
yang memacu adrenalin. Lava Tour di kawasan Gunung Merapi menjadi aktivitas
pembuka di hari ketiga ini. Mencoba sensasi baru dengan menyusuri lautan pasir,
berkeliling ke beberapa lokasi yang terkena dampak erupsi, berakselerasi dan
bermanuver menggunakan jip di aliran sungai Kali Kuning merupakan hal yang
menyenangkan sekaligus menantang bagi siswa. Karst Tubing Sedayu di Kabupaten
Bantul menjadi destinasi selanjutnya dan terakhir yang dikunjungi. Berpetualang menyusuri sungai berarus sepanjang
2 km sembari menikmati panorama tebing batuan kapur (karst) di sekitar aliran
sungai merupakan pengalaman yang sangat mengesankan. Derasnya arus dan curamnya
tebing juga menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Keceriaan dan kegembiraan
nampak di antara wajah mereka pada hari ketiga ini. Kemudian, tepat pukul 17.00
WIB rombongan bertolak pulang dan keesokan harinya tiba di Pusdik Armed
Kodiklat TNI AD, Cimahi.
Tanazuh
atau karyawisata merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari dunia
pendidikan. Kegiatan ini —tentunya dengan istilah yang berbeda— lazim dilakukan
oleh berbagai lembaga pendidikan formal ataupun nonformal di Indonesia. Keduanya
saling melengkapi, memengaruhi, dan saling membutuhkan. Sebagai kegiatan
rekreatif, tanazuh mempunyai kekuatan
untuk membantu memulihkan, merehabilitasi, dan me-refresh kondisi fisik dan psikologis siswa yang sekian lama
berkutat dengan proses pembelajaran sebagai kegiatan rutinitasnya. Kondisi
fisik dan psikologis yang stabil membuat mereka bisa mempertahankan motivasi
dan semangat belajarnya.
Tanazuh
mengandung nilai-nilai pendidikan yang kekuatannya tidak dapat diabaikan. Pada
dasarnya tanazuh bukan sekadar
kegiatan rekreatif saja melainkan merupakan program yang menyediakan kesempatan
kepada setiap siswa untuk mengembangkan sikap sosial, mental atau kebiasaan
(afektif), dan keterampilan intelektual (kognitif) secara selaras. Pada
akhirnya, kegiatan ini membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa ke arah
yang positif dengan memberikan pengalaman langsung di lapangan melalui berbagai
aktivitas yang menyenangkan dan bermakna.